KONFIGURASI ROUTING STATIC
PADA MIKROTIK DI VIRTUALBOX
A. Pengertian
Routing Statis
adalah Sebuah router yang memiliki tabel routing
statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. dimana setiap
rute dibuat dengan cara meng-entrikannya secara manual ke dalam tabel routing.
Routing static adalah
menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan
membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan IP
address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena
untuk menghubungkan perangkat network yang memilik IP segment (subnet) yang
berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing. Tujuannya untuk menghubungkan beberapa Router menjadi satu agar dapat
saling terhubung.
B. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan proses
routing melalui modul dan media belajar lainnya dengan benar
- Peserta
didik dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis routing melalui modul
dan media belajar lainnya dengan benar
- Peserta
didik dapat memahami dan mengevaluasi routing statis melalui modul dan
media belajar lainnya dengan benar
- Peserta
didik dapat memahami dan mengkonfigurasi routing statis melalui modul dan
praktek dengan baik dan benar
- Peserta didik dapat menganalisis dan memperbaiki
permasalahan routing statis dengan baik dan benar
C. Topologi Jaringan
D. Alat dan bahan
1.
Koneksi Internet
2.
Virtualbox
3.
2 Router mikrotik
4.
2 OS Windows sebagai Client
5.
Winbox
6.
Browser (Chrome atau
Mozilla)
E. Pembahasan
Konfigurasi Router 1
1.
Pertama kita login ke mikrotik dengan
winbox
2.
setelah LOGIN , kita pilih menu IP – ADDRESS - + (ADD) – ADDRESS-
INTERFACE (PORT) – APPLY - OK lalu kita atur IP Router
eth3, IP address 10.10.50.1/28 (IP arah ke Router 2)
eth2, IP address 192.168.80.2/28 (IP untuk
Client)
3.
Selanjutnya atur IP Route, kita masuk ke IP
--> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 172.16.2.0/24 (IP
network client yang ada pada Router2) dan pada gateway isikan 10.10.50.2 (IP
yang terhubung dari Router2 ke Router1), klik apply --> ok
4.
Jika berhasil maka hasilnya akan reachable
eth3
5.
Selanjutnya kita
konfigurasi DHCP servernya untuk client yang akan terhubung ,
IP – DHCP SERVER – DHCP SETUP – PILIH PORT (Client)– NEXT - OK
6.
Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan ping
Konfigurasi Router 2
1. Seperti langkah diatas kita masuk dulu
ke mikrotik dengan winbox
2. Setelah login kita pilih menu IP --> address
IP – ADDRESS - + (ADD)
– ADDRESS- INTERFACE (PORT) – APPLY - OK
lalu kita atur IP Router
eth3, IP address 10.10.50.2/28 (IP Router arah ke Router 1)
eth2, IP address 192.168.80.2/28 (IP arah ke
client)
3.
Selanjutnya kita masuk ke IP
--> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 192.168.80.0/28 (IP
network client yang ada pada Router1) dan pada gateway isikan 10.10.50.1 (IP
yang terhubung dari Router1 ke Router2), klik apply --> ok
4.
jika sudah maka hasilnya akan reachable eth3
5.
Selanjutnya kita
konfigurasi pada DHCP servernya untuk client yang akan terhubung, IP – DHCP SERVER – DHCP SETUP – PILIH PORT (Client)– NEXT - OK
6.
Selanjutnya pengujian kita ping ke Router 1 dari Router 2
PENGUJIAN DI LAKUKAN DARI CLIENT ROUTER 1 KE CLIENT ROUTER 2
F. Sumber
http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=44
https://mikrotikindo.blogspot.co.id/2013/05/contoh-seting-routing-statik-pada.html
