KONFIGURASI ROUTING STATIC PADA MIKROTIK DI VIRTUALBOX

0

KONFIGURASI ROUTING STATIC

PADA MIKROTIK DI VIRTUALBOX

 

A. Pengertian

Routing Statis adalah Sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. dimana setiap rute dibuat dengan cara meng-entrikannya secara manual ke dalam tabel routing.

Routing static adalah menambahkan jalur routing tertentu secara manual. Mikrotik secara default akan membuat jalur routing otomatis (dynamic route) ketika kita menambahkan IP address pada interface. Lalu kenapa kita memerlukan static routing? Karena untuk menghubungkan perangkat network yang memilik IP segment (subnet) yang berbeda memerlukan sebuah perangkat yang mampu melakukan proses static routing. Tujuannya untuk menghubungkan beberapa Router menjadi satu agar dapat saling terhubung.

 

B. Tujuan Pembelajaran

    1.  Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan proses routing melalui modul dan media belajar lainnya dengan benar
    2.  Peserta didik dapat memahami dan menjelaskan jenis-jenis routing melalui modul dan media belajar lainnya dengan benar
    3.  Peserta didik dapat memahami dan mengevaluasi routing statis melalui modul dan media belajar lainnya dengan benar
    4.  Peserta didik dapat memahami dan mengkonfigurasi routing statis melalui modul dan praktek dengan baik dan benar
    5. Peserta didik dapat menganalisis dan memperbaiki permasalahan routing statis dengan baik dan benar

 

C. Topologi Jaringan


D. Alat dan bahan

1.    Koneksi Internet

2.    Virtualbox

3.    2 Router mikrotik

4.    2 OS Windows sebagai Client

5.    Winbox

6.    Browser (Chrome atau Mozilla)

 

 

E.  Pembahasan

 Konfigurasi Router 1

1.    Pertama kita login ke mikrotik dengan winbox

2.    setelah LOGIN , kita pilih menu IP – ADDRESS - + (ADD) – ADDRESS- INTERFACE (PORT) – APPLY - OK lalu kita atur IP Router

eth3, IP address 10.10.50.1/28 (IP arah ke Router 2)
eth2, IP address 192.168.80.2/28
(IP untuk Client)


3.    Selanjutnya atur IP Route, kita masuk ke IP --> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 172.16.2.0/24 (IP network client yang ada pada Router2) dan pada gateway isikan 10.10.50.2 (IP yang terhubung dari Router2 ke Router1), klik apply --> ok




4.    Jika berhasil maka hasilnya akan reachable eth3


5.    Selanjutnya kita konfigurasi DHCP servernya untuk client yang akan terhubung , IP – DHCP SERVER – DHCP SETUP – PILIH PORT (Client)– NEXT - OK


6.    Selanjutnya kita lakukan pengujian dengan ping



Konfigurasi Router 2

1.    Seperti langkah diatas kita masuk dulu ke mikrotik dengan winbox

2.    Setelah login kita pilih menu IP --> address

IP – ADDRESS - + (ADD) – ADDRESS- INTERFACE (PORT) – APPLY - OK

lalu kita atur IP Router

eth3, IP address 10.10.50.2/28 (IP Router arah ke Router 1)
eth2, IP address 192.168.80.2/28
(IP arah ke client)


3.    Selanjutnya kita masuk ke IP --> route --> klik add(+), lalu pada Dst.Address isikan 192.168.80.0/28 (IP network client yang ada pada Router1) dan pada gateway isikan 10.10.50.1 (IP yang terhubung dari Router1 ke Router2), klik apply --> ok


4.    jika sudah maka hasilnya akan reachable eth3


5.    Selanjutnya kita konfigurasi pada DHCP servernya untuk client yang akan terhubung, IP – DHCP SERVER – DHCP SETUP – PILIH PORT (Client)– NEXT - OK


6.    Selanjutnya pengujian kita ping ke Router 1 dari Router 2


        PENGUJIAN DI LAKUKAN DARI CLIENT ROUTER 1 KE CLIENT ROUTER 2

F. Sumber

  http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=44

  https://mikrotikindo.blogspot.co.id/2013/05/contoh-seting-routing-statik-pada.html

 

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*